CEGAH GANGGUAN KAMTIBMAS, ANGGOTA POLAIR SELALU GIAT HIMBAU MASYARAKAT
Sering terjadi kapal ukuran besar melakukan aktifitas terlalu ke tepi, sehingga nelayan tradisional yang hanya menggunakan pukat atau pancing berkurang hasil tangkapannya.
Selain itu tak jarang pukat rawai milik nelayan tradisional rusak karena tersangkut kipas kapal nelayan.
Menyadari permasalahan tersebut dalam berbagai kesempatan patroli dan bertemu dengan nelayan, anggota Satpolair Polres Ketapang selalu menghimbau kepada nelayan yang memiliki kapal ukuran besar agar tidak beraktifitas terlalu ketepi, sehingga sesama nelayan sama-sama memperoleh hasil tangkapan yang sesuai harapan.
" Seandainya beraktifitas di laut sepanjang pesisir pantai Ketapang, saya mohon jangan terlalu ke tepi, sama-sama berbagilah dengan nelayan tradisional, rejeki di laut kita bagi-bagi dengan saudara kita nelayan yang hanya punya pancing, pukat ukuran kecil atau pukat rawai, supaya mereka juga bisa merasakan hasil laut kita, seandainya terpaksa ada terkena pukat atau rawai, ya mohon kesadarannya untuk mengganti pukat yang rusak, jangan di biarkan, kasihan para nelayan kecil, mereka juga butuh makan "
Ujar Bripka Eka Herwan saat berdialog dengan Syamsudin, nelayan ikan gembung asal Tanjung Satai Kabupaten Kayong Utara yang tengah sandar di PPI Sukabangun, Selasa (26/11/2019).
Selain permasalahan di atas, banyak para nelayan yang belum mengerti bahwa tidak ada namanya batas laut atau perairan, masing-masing desa atau kecamatan tidak bisa mengklaim bahwa wilayah lautnya sampai mana, karena semua nelayan Indonesia bisa melakukan aktifitas di semua perairan Indonesia sepanjang sarana yang digunakan sesuai denga jalur penangkapan dan tidak mengancam keselamatan nelayan itu sendiri


Komentar
Posting Komentar